A. Logika dan Algoritma
1. Logika
Manusia adalah mahluk paling
mulia sebab dianugerahi berbagai kelebihan yang tidak
diberikan kepada semua mahluk selain manusia. Salah satu kelebihan tersebut
karena manusia diberikan akal pikiran sehingga dapat memilih hal yang benar dan bermanfaat, serta meninggalkan yang tidak bermanfaat (mudarat).
Manusia merupakan makhluk yang mampu berpikir dan bernalar dengan baik. Sebagai makhluk
yang berpikir, manusia memiliki dua ciri yang melekat, yaitu rasionalitas dan moralitas. Rasionalitas akan menuntun manusia untuk
bertindak menurut pikiran dengan pertimbangan yang
logis. Moralitas akan mendorong manusia untuk berlaku sopan santun, sesuai dengan
etiket atau norma yang berlaku. Namun, ketika manusia berpikir, kadang kala dipengaruhi
berbagai kecenderungan, emosi, subjektivitas, dan berbagai hal lain yang menjadikan kita tidak dapat
berpikir jernih dan logis sehingga menghasilkan kesalahan berpikir dan pada akhirnya akan
mengakibatkan kesimpulan yang salah (sesat).
Dalam setiap keadaan, seorang manusia
membutuhkan pola pikir logis. Berpikir
logis merupakan berpikir dengan cara yang benar/masuk akal dan sesuai dengan
hukum logika.
Logika berasal
dari kata λόγος (logos) yang
bermakna hasil nalar yang diutarakan
dalam kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika merupakan salah satu cabang ilmu filsafat. Cabang filsafat
yang lain adalah epistemologi, etika, dan estetika. Dalam pembahasan
ini, logika tidak dijelaskan
secara rinci, hanya digunakan
untuk mempelajari bernalar sebagai kecakapan hidup, berpikir secara lurus, tepat, runtut,
dan teratur, yang merupakan penerapan logika dalam kehidupan keseharian. Logika merupakan materi yang dipelajari sampai
kapan pun bahkan ketika manusia
menciptakan kecerdasan buatan (artificial intelligence).
Seseorang dapat mengungkapkan kebenaran berdasarkan penalaran logis. Dengan disertai
bukti-bukti yang ada, seseorang dapat
menilai kebenaran pernyataan untuk akhirnya sampai pada pengambilan keputusan.
Logika disebut
juga sebagai alat untuk menjaga dari kesesatan
bernalar. Seseorang
membutuhkan kemahiran bernalar
logis agar dapat menghasilkan kesimpulan yang benar.
Beberapa manfaat yang akan didapatkan setelah mempelajari logika antara
lain sebagai berikut.
(1)Menjaga supaya kita selalu berpikir benar menggunakan asas-asas sistematis.
(2) Membuat daya pikir menjadi lebih tajam dan menjadikannya lebih berkembang.
(3) Membuat
setiap orang berpikir
cermat, objektif, dan efektif dalam berkomunikasi. (4) Meningkatkan cinta kebenaran dan menghindari kesesatan bernalar.
Bagaimana dengan perbandingan otak kanan yang dominan lebih berwarna
dan manusiawi, jika
hanya lebih mengutamakan logika tanpa rasa? Layakkah
siswa diajarkan seperti robot dengan program dan perintah tanpa rasa? Dalam memberikan
penjelasan, akankah lebih baik moderat
dan digambarkan dengan baik? Cara kerja otak lebih nyata jika divisualisasikan.
Salah satu fungsi logika
adalah sebagai alat untuk menarik
kesimpulan. Kita dapat menggunakan alat ini setelah melakukan penalaran
berdasarkan pernyataan-pernyataan benar (premis) yang ada.
Penalaran untuk penarikan kesimpulan
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pola nalar deduktif dan induktif.
A. Deduktif
Penarikan kesimpulan yang bergerak dari pernyataan benar yang umum ke khusus. Contoh:
Umum Semua siswa SMK harus disiplin dan bertanggung jawab.
Khusus Sandi adalah siswa
SMK.
Kesimpulan:
Sandi harus disiplin dan bertanggung jawab.
B. Induktif
Penarikan kesimpulan yang bergerak dari pernyataan benar yang khusus ke umum.
Contoh:
Khusus Devi rajin belajar. Dia mendapat hasil yang memuaskan.
Khusus Yuda rajin belajar. Dia mendapat hasil yang memuaskan.
Khusus
Tika rajin belajar. Dia mendapat hasil yang memuaskan.
Kesimpulan:
Siswa yang rajin belajar
akan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Setelah mempelajari
logika yang terkait tentang “bagaimana manusia berpikir dengan benar”, selanjutnya akan membahas tentang “bagaimana cara penyelesaian yang baik”. Untuk
mendapatkan cara penyelesaian yang baik, dibutuhkan strategi atau langkah-langkah yang sistematis agar dapat memecahkan masalah dengan cara terbaik.
Contoh :
Dina adalah seorang siswa SMK kelas X. Setiap hari, dia pergi ke sekolah setelah melakukan sarapan. Pada suatu hari, ketika Dina akan sarapan, yang tersedia hanya nasi tanpa sayur dan lauk. Kemudian, terpikir oleh Dina untuk membuat tumis tauge tempe dengan langkah-langkah sebagai berikut.
(1) Siapkan tauge, tempe, cabai, bawang merah, bawang putih, lengkuas, dan bahan lain yang diperlukan.
(2) Iris bawang merah, bawang putih, cabai, dan lengkuas.
(3) Panaskan minyak dan masukkan semua irisan bahan.
(4) Goreng tempe sebentar.
(5) Tambahkan tauge, kecap manis, garam, dan sedikit air.
(6) Aduk hingga semua bumbu meresap.
(7) Cicipi rasanya. Jika terdapat rasa yang kurang, tambahkan bumbu lain secukupnya.
(8) Tauge tumis siap dihidangkan.
Contoh di atas merupakan penyelesaian masalah dengan
mengggunakan langkah-langkah
penyelesaian masalah yang
dinamakan algoritma. Algoritma adalah serangkaian langkah yang
disusun menjadi urutan logis kegiatan untuk mencapai
tujuan.
Setiap hari, ketika seseorang melakukan aktivitas, dia akan memilih
mana yang akan dikerjakan terlebih
dahulu, misalnya ketika bangun tidur, sarapan, bahkan ketika memakai
pakaian di pagi hari. Algoritma yang baik merupakan tindakan yang benar dan masuk akal.
Terdapat berbagai bentuk cara untuk mengomunikasikan algoritma, antara lain menggunakan bagan alir, pseudo code, dan bahasa pemrograman. Bentuk algoritma yang mudah dibaca adalah
menggunakan bagan alir.
3. Bagan Alir
a. Fungsi Bagan Alir
Bagan alir (flowchart) merupakan sebuah bagan yang menunjukkan aliran
algoritma dan menampilkan langkah-langkah penyelesaian terhadap
suatu masalah. Ter dapat
berbagai alasan bagi seseorang
untuk menggunakan flowchart, antara lain sebagai berikut.
(1) Dokumentasi proses. Bagan alir dapat digunakan untuk mendokumentasikan proses menjadi lebih terorganisasi dengan baik
(2) Petunjuk untuk memecahkan masalah. Runtutan langkah dari yang umum menuju ke khusus atau sebaliknya merupakan petunjuk pemecahan masalah yang digambarkan dengan bagan alir.
(3) Pemrograman. Bagan alir dapat digunakan untuk menggambarkan garis besar program yang akan dibuat. Bagan alir juga digunakan untuk merancang navigasi pengguna pada tampilan (user interface) aplikasi yang akan dibuat.
(4) Mengomunikasikan hal hal yang prosedural.
b. Simbol Bagan Alir
Bagan alir tersusun dari berbagai simbol yang berbeda untuk mempresentasikan sebuah input, proses, maupun output yang berbeda. Berikut adalah berbagai simbol dan masing- masing
kegunaannya.
No comments:
Post a Comment