LOGIKA DAN ALGORITMA
PENGGALIAN IDE
A. Logika dan Algoritma
1. Logika
Logika berasal dari kata λόγος (logos), yang bermakna hasil
nalar yang diutarakan dalam kata dan dinyatakan dalam bahasa. Logika merupakan
salah satu cabang ilmu filsafat. Cabang filsafat yang lain adalah epistemologi,
etika, dan estetika. Dalam pembahasan ini, logika tidak dijelaskan secara
rinci, hanya digunakan untuk mempelajari bernalar sebagai kecakapan hidup,
berpikir secara lurus, tepat, runtut, dan teratur, yang merupakan penerapan
logika dalam kehidupan keseharian.
Logika merupakan materi yang dipelajari sampai kapanpun bahkan ketika manusia menciptakan kecerdasan buatan (artificial intelligence)
Seseorang dapat mengungkapkan kebenaran berdasarkan penalaran logis. Dengan disertai bukti-bukti yang ada seseorang dapat menilai kebenaran pernyataan untuk akhirnya sampai pada pengambilan keputusan.
Logika disebut juga sebagai alat untuk menjaga dari kesesatan bernalar. Seseorang membutuhkan kemahiran bernalar logis, agar dapat menghasilkan kesimpulan yang benar.
Gambar 1.Berpikir logis
Beberapa manfaat yang akan didapatkan setelah mempelajari logika antara lain
sebagai berikut.
a. Menjaga supaya kita selalu berpikir benar menggunakan asas-asas sistematis.
b. Membuat daya pikir menjadi lebih tajam, dan menjadikannya lebih berkembang.
c. Membuat setiap orang berpikir cermat, objektif, dan efektif dalam
berkomunikasi.
d. Meningkatkan cinta kebenaran dan menghindari kesesatan bernalar.
SaLah satu fungsi logika adalah sebagai alat untuk menarik kesimpulan. Kita dapat menggunakan alat ini setelah melakukan penalaran berdasarkan pernyataan-pernyataan benar (premis) yang ada. Penalaran untuk penarikan kesimpulan dibedakan menjadi dua jenis yaitu pola nalar deduktif dan induktif.
a. Deduktif
Penarikan kesimpulan yang bergerak dari
pernyataan benar yang umum ke khusus. Contoh: Umum Semua siswa SMK harus disiplin dan
bertanggung jawab. Khusus Sandi adalah siswa SMK.
Kesimpulan: Sandi harus disiplin dan
bertanggung jawab.
b. Induktif
Penarikan kesimpulan yang bergerak dari
pernyataan benar yang khusus ke umum. Contoh: Khusus Devi rajin belajar, dia mendapat
hasil yang memuaskan. Khusus Yuda rajin belajar, dia mendapat hasil yang
memuaskan. Khusus Tika rajin belajar, dia mendapat hasil yang memuaskan.
Kesimpulan: Siswa yang rajin belajar akan mendapatkan hasil yang memuaskan.
2. Algoritma
Algoritma adalah serangkaian langkah-langkah yang disusun
menjadi urutan logis kegiatan untuk mencapai tujuan.
Terdapat berbagai bentuk cara untuk mengomunikasikan algoritma, antara lain menggunakan bagan alir, pseudo code, dan bahasa pemrograman. Bentuk algoritma yang mudah dibaca adalah menggunakan bagan alir.
3. Bagan alir
a. Fungsi bagan alir
Bagan alir (Flowchart) merupakan sebuah bagan yang menunjukkan aliran algoritma dan menampilkan langkah-langkah penyelesaian terhadap suatu masalah.
Terdapat berbagai alasan bagi seseorang untuk menggunakan flowchart, antara lain sebagai berikut.
1) Dokumentasi Proses. Bagan alir dapat digunakan untuk mendokumentasikan proses menjadi lebih terorganisasi dengan baik.
2) Petunjuk untuk memecahkan masalah. Runtutan langkah dari yang umum menuju ke khusus atau sebaliknya merupakan petunjuk pemecahan masalah yang digambarkan dengan bagan alir.
3) Pemrograman. Bagan alir dapat digunakan untuk menggambarkan garis besar program yang akan dibuat. Bagan alir juga digunakan untuk merancang navigasi pengguna pada tampilan (user interface) aplikasi yang akan dibuat.
4) Mengomunikasikan hal-hal yang prosedural.
b. Simbol bagan alir
Bagan alir tersusun dari
berbagai simbol yang berbeda untuk mempresentasikan sebuah input, proses,
maupun output yang berbeda. Berikut adalah berbagai simbol dan masing-masing
kegunaannya.
Contoh berangkat ke sekolah
Berangkat sekolah merupakan aktivitas harian siswa SMK, terdapat
berbagai langkah yang dapat dipersiapkan sebelum berangkat hingga sampai ke
sekolah. Kegiatan tersebut dapat dibuatkan menjadi salah satu bagan alir
sebagai berikut.
Gambar 2.Contoh bagan alir berangkat ke sekolah
Proses mandi, sarapan, dan berangkat ke sekolah merupakan salah satu contoh
subproses yang dapat dibagi lagi menjadi proses-proses lainnya. Masing-masing
akan dijelaskan melalui algoritma sebagai berikut.
Contoh algoritma ketika mandi
Secara umum, algoritma yang digunakan adalah sebagai berikut.
⦁ Siapkan peralatan
mandi, misalnya anduk, pakaian ganti, sabun, dll.
⦁ Setelah semua siap,
masuklah ke kamar mandi.
⦁ Lepaskan baju.
⦁ Siramkan air ke
seluruh anggota badan.
⦁ Gunakan sabun, sampo.
⦁ Bilas badan dengan
air.
⦁ Gosok gigi.
⦁ Gunakan anduk untuk
mengeringkan seluruh tubuh.
⦁ Pakailah baju ganti.
⦁ Keluar kamar mandi.
Contoh algoritma ketika sarapan
Sarapan adalah salah satu hal penting yang dapat siswa lakukan
sebelum berangkat ke sekolah. Sarapan akan memberikan nutrisi pada otak, yang
akan membantu mempermudah menerima pelajaran. Oleh karena itu, biasanya siswa
yang mempunyai kebiasaan sarapan akan mempunyai prestasi lebih baik daripada
siswa yang tidak sarapan.
Pada pembahasan berikut, penjelasan terkait sarapan akan
membantu memahami bagan alir penggunaan algoritma.
⦁ Lihatlah makanan pada meja makan, apakah
tersedia atau tidak?
⦁ Jika tersedia, sarapan dapat dimulai. Jika
tidak, ingin membuat atau membeli sarapan.
⦁ Periksa apakah tersedia bahan makanan yang
dapat dimasak jika ingin membuat sarapan.
Hasil bagan alir dari algoritma di atas adalah sebagai berikut .
Gambar 3.Contoh bagan alir sarapan
Contoh algoritma ketika berangkat ke sekolah
Setelah madi dan sarapan, biasanya siswa akan langsung berangkat ke sekolah. Terdapat berbagai sarana transportasi yang dapat digunakan, misalnya menggunakan kendaraan umum atau kendaraan pribadi. Kali ini yang akan digunakan sebagai trasnportasi utama adalah sepeda, dengan asumsi lebih murah dan menyehatkan. Algoritma pemakaian sepeda adalah sebagai berikut.
- Periksa apakah sepeda dalam
keadaan baik?
- Jika tidak dalam keadaan baik
(diasumsikan sepeda bocor dan memerlukan waktu yang lama untuk
menambalnya), maka naiklah angkot.
- Pilihan lain yang dapat
digunakan adalah naik ojek.Jika tidak ada, dapat menggunakan pilihan
lainnya selain naik sepeda, naik angkot, atau naik ojek. Misalnya
berangkat bersama teman, bersama orang tua, atau jalan kaki
jikamemungkinkan.
Akan dihasilkan bagan alir sebagai berikut.
Gambar 4 Contoh bagan alir pergi ke sekolah
Contoh algoritma berobat ke puskesmas
Ketika berobat ke puskesmas, sering dijumpai berbagai proses
mulai dari pendaftaran, pemeriksaan tekanan darah, hingga mendapatkan obat.
Jarang yang menyadari bahwa hal tersebut adalah salah satu contoh algoritma
dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, untuk membuat bagan alir adalah
dengan cara menentukan alur pelayanan puskesmas sebagai berikut. Pada contoh
ini proses pergerakan pasien dan tempat dibedakan agar mudah dipahami.
- Pasien datang ke puskesmas.
- Pasien darurat atau akan
melahirkan langsung masuk ke unit gawat darurat atau ruang bersalin.
Kerabat pasien dapat mendaftarkan ke loket pendaftaran setelah pasien
dilayani. Setelah pasien mendapat tindakan, pasien akan dilihat
kondisinya, apakah dapat pulang (rawat jalan) atau harus dirawat terlebih
dahulu di puskesmas (rawat inap). Apabila puskesmas tidak mampu melayani
pasien dikarenakan terbatasnya fasilitas atau tenaga medis, maka pasien
akan dirujuk ke rumah sakit.
- Pasien yang tidak darurat akan
menggambil antrian dan menunggu hingga dipanggil oleh petugas pendaftaran.
- Pasien dipanggil petugas sesuai
nomor urut untuk pada loket pendaftaran (pasien Lansia akan mendapatkan
pelayanan khusus). Pasien akan ditanya apakah sudah terdaftar sebagai
pasien atau belum. Jika belum akan dibuatkan terlebih dahulu nomor rekam
medisnya. Sedangkan pasien lama atau pasien asuransi dapat menyerahkan
kartu pasien yang dimilikinya.
- Pasien diminta menuju ke
poliklinik tujuan. Petugas akan mencari rekam medis pasien untuk diberikan
kepada poliklinik rawat jalan tempat pasien ingin berobat.
- Pasien akan dipanggil oleh
petugas atau perawat.
- Pasien diperiksa (diagnosa),
dicatat anamnesis, diberikan tindakan medis jika diperlukan, dan diberikan
resep obat. Jika pasien membutuhkan tindakan medis yang tidak tersedia di
puskesmas, pasien akan dirujuk ke rumah sakit.
- Pasien keluar dari ruang
pemeriksaan dan menuju ke kasir pembayaran jika pasien diberikan tindakan
medis. Kemudian pasien menuju apotik.
- Pasien dipanggil lagi untuk
menerima obat.
- Pasien pulang.
Bagan alir yang dapat dibuat dari algoritma di atas adalah sebagai berikut.
Gambar 5 Contoh bagan alir berobat di puskesmas
B. Menggali Ide
Berbicara untuk mengomunikasikan ide dan gagasan, sebenarnya
merupakan sebuah proses alamiah. Kesuksesan dalam menyampaikan ide/gagasan
bergantung pada “penalaran” dan juga “rasa” yang dituangkan dalam rangka
mengajak pembaca/pendengar terlibat dalam konten yang dipaparkan. Penalaran
merupakan kemampuan untuk mempertimbangkan, menyusun, atau meneguhkan
keyakinan.
1. Imajinasi
Ide perlu digali agar ditemukan. Untuk itu diharapkan dapat
memulainya dengan cara berkonsentrasi. Konsentrasi adalah hal pertama dan alat
utama yang harus dilakukan/digunakan. Setelah merasa nyaman dan mampu
berkonsentrasi, cobalah deskripsikan hal-hal yang telah diketahui di area
tersebut, kemudian tuliskan!. Misalnya, jika dapat berkonsentrasi di ruang
belajar, maka akan mudah melihat „meja‟ yang terdiri atas kepala meja (bagian
paling atas meja), badan meja (rak/lemari di bawah kepala meja), dan kaki meja.
Dari pengamatan (observasi) tersebut, buatlah beberapa pertanyaan, yang antara
lain sebagai berikut.
- Mengapa meja memiliki kepala
meja, badan meja, dan kaki meja?
- Bagaimana apabila salah satu
komponen tersebut. tidak ada, apakah mengganggu kenyamanan?
- Ada berapa jenis meja yang ada
di dunia?
- Kapan meja ditemukan? Bagaimana
ditemukan?
Ketika berpikir, mungkin akan muncul mengenai materi pembuatan meja.
- Materi apa saja yang digunakan
untuk membuat meja?
- Darimanakah asal materi-materi
tersebut?
- Materi manakah yang paling
disukai untuk membuat meja? Mengapa? Kemudian perhatikan aspek keindahan
meja
- Keahlian pembuatan meja.
- Seni dalam pembuatan meja.
- Produksi masal dalam pembuatan
meja.
- Bagaimana jika meja tidak
pernah ditemukan? Apa pengaruhnya terhadap rumah, sekolah, dan kehidupan?
Contoh di atas menunjukkan bagaimana proses kerja pikiran kita
secara alami pada saat menemukan ide. Proses berpikir mirip dengan batu yang
dilemparkan ke kolam, riaknya dapat melebar sampai jauh. Ide pertama katakan
saja „batu‟ tersebut, sedangkan ide-ide berikutnya adalah „riak‟ yang dapat
melebar tak terhingga. Jika memulai penggalian ide seperti ini, seringkali
hasilnya tak terduga. Untuk dapat menguasai hal ini, perlu berlatih dan
berlatih. Pilih subjek yang berbeda pada hari yang berbeda, tulis semua apa
yang dipikirkan dan rasakan.
2. Bernalar
Berpikir kreatif harus melalui proses penalaran. Bagian inilah
yang akan dilatih bernalar. Mempelajari bagaimana mengerucutkan ide-ide,
merancang kerangka paparan, mengecek fakta-fakta yang digunakan, dan
mengidentifikasi informasi tambahan yang (mungkin) masih dibutuhkan.
Hal itu dapat memulai dengan cara berkonsentrasi, menghasilkan
ide-ide kerja nalar melalui rasa (emosi), dan ketika ide-ide sudah tersedia,
akan terasa puas atas ide-ide tersebut. Segera coret salah satu ide itu, jika
ide tersebut menimbulkan keragu-raguan.
a. Pengerucutan Ide
Dalam latihan imajinasi, Anda dapat bekerja sesuka pikiran.
Mengganti dari ide yang satu ke ide yang lain, mengumpulkan sebanyak-banyaknya
ide. Hasilnya barangkali merupakan ide kreatif yang campur aduk. Pisahkan ide
yang didapat ke dalam beberapa kelompok. Masing-masing kelompok memiliki judul
sesuai dengan ide yang akan dibicarakan. Hal ini untuk melatih pikiran,
sehingga dapat mengomunikasikan ide dengan jelas dan lugas (tidak
bertele-tele).
b. Merancang desain
Pada bagian ini, akan merancang urutan hal-hal yang akan
disampaikan, tentunya dengan mempertimbangkan nalar Anda, sambil berusaha
memunculkan sebuah desain hasil kreasi sendiri. Dengan melakukan hal ini, tidak
akan terlupa bagian-bagian yang akan disampaikan saat pembicaraan.
cak tentang meja
c. Petakan jalur Anda
Proses pengerucutan ide dan perancangan desain haruslah sesuai
dengan „jalur‟ yang diharapkan. Pastikan pikiran kreatif dan penalaran dapat
sampai ke tujuan dan menggunakan jalur terpendek, tidak berputar-putar dan
bertele-tele. Pada awalnya, pikiran kreatif Anda tidak akan mempertanyakan
ketepatan, tetapi lebih berfokus kepada hal-hal yang menurut Anda
menarik/bermanfaat. Tetapi kemudian penalaran Anda akan memperingatkan, bahwa
ide-ide yang telah dikembangkan mungkin belum cukup untuk menjadi sebuah
pemikiran atau konsep, sehingga akan berbahaya apabila „jalur‟ pengembangan ide
tersebut tidak dicek kembali.
d. Lengkapi Pengetahuan Anda
Setelah memutuskan
„jalur‟ pengembangan ide yang akan dipaparkan, maka akan lebih mudah dalam
mencari pengetahuan yang dibutuhkan. Anda akan menikmati waktu untuk mencari
informasi di internet atau perpustakaan sebagai upaya dalam mencari fakta-fakta
yang menguatkan dan mewarnai paparan yang akan disampaikan. Hal utama yang
harus diingat ketika mengumpulkan informasi (fakta) tambahan adalah
informasi-informasi tersebut haruslah sesuai dengan desain yang dibuat dan
menguatkan pendapat.
No comments:
Post a Comment